Pengek

Berikut panduan atau garis besar tubes pengantar ekonomi.
ini bisa dijadiin temen2 panduan buat tugas. ntar tambahin sendiri yah.....
Kormat Pengek



BAB I                                                      
PENDAHULUAN

1.1      Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Petumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan ekspansi dari GNP sebuah negara. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi terjadi ketika produksi yang ada di suatu daerah mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi melibatkan pertumbuhan output potensial dalam jangka panjang. Pertumbuhan output per kapita merupakan tujuan penting dari pemerintah karena terkait dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Dalam pertumbuhan ekonomi ini, terdapat beberapa faktor penting yang berpengaruh, yaitu
-       Sumber daya manusia (penawaran tenaga kerja, pendidikan, disiplin, motivasi)
-       Sumber daya alam (tanah, mineral, bahan bakar, kualitas lingkungan)
-       Pembentukan Modal (mesin, pabrik, jalan)
-       Teknologi (sains, teknik, manajemen, kewirausahaan)
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi. Ini karena suatu Negara membutuhkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dan kemampuan yang bagus, untuk dapat menggunakan barang-barang modal yang canggih. Suatu Negara dapat dengan mudah membeli peralatan yang canggih, komputer, alat-alat pabrik peralatan listrik yang canggih dan barang-barang lain. Tetapi tanpa adanya sumberdaya manusia yang terampil dan mampu, maka alat-alat itu tidak akan berguna untuk pertumbuhan dan kemajuan suatu Negara.
Kemudian mnegenai sumberdaya alam. Beberapa sumberdaya alam yang cukup penting dan berpengaruh adalah sumberdaya alam berupa minyak dan gas, hutan, air dan sumber daya mineral. Sebagai contoh, beberapa Negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi karena pnegelolaan yang baik terhadap sumberdaya alam yang mereka miliki. Daerah Timur Tengah dengan kekayaan minyak dan gas buminya, Kanada dan Norwegia yang maju dengan bidang pertanian, perikanan, dan kehutanannya, Amerika Serikat dengan Ekspor dari hasil biji-bijiannya, dan Negara-negara maju yang lain.
Meskipun demikian, tidak semua Negara dapat maju hanya dengan pengolahan dari sumberdaya alamnya saja. Misalnya saja Jepang yang lebih mengutamakan kemajuan teknologi yang ada dan modal besar yang mereka miliki untuk selalu dapat meningkatkan ekonomi negaranya dan China lebih menggunakan tenaga kerja mereka yang jumlahnya sangat banyak untuk dapat menjaga pertumbuhan ekonomi mereka.

1.2      Pengertian Pembangunan  Ekonomi
          Secara umum, pengertian dari pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu Negara. Menurut Andre Gunder Frank, pembangunan ekonomi adalah perubahansikap mental penduduk suatu Negara serta kesiapan tata nilai yang ada dalam masyarakatnya.
          Nor Aini Haji Idris dalam bukunya “Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi”, menyebutkan bahwa antara pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Adanya pembangunan ekonomi ini tak lepas dari adanya pertumbuhan ekonomi (economic growth). Dengan adanya pembangunan ekonomi, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat, karena pembangunan ekonomi akan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang baik akan memperlancar proses pembangunan ekonomi yang ada.
          Yang membedakan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, artinya terjadi kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan. Sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, artinya tidak hanya dilihat pertambahan produksinya saja, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperi dalam lembaga , pengetahuan, dan teknik.
          Menurut UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pembangunan ekonomi diarahkan kepada pemantapan sistem ekonomi nasional untuk mendorong kemajuan bangsa.
          Prioritas masalah utama dalam pembangunan adalah perbedaan yang mencolok dalam tiap tingkatan pendapatan masyarakat di negara-negara miskin dan sedang berkembang. Inilah sebabnya timbul perhatian para perencana pembangunan untuk dapat meningkatkan pendapatan perkapita negaranya masing-masing.
         
1.3      Tolak Ukur Pembangunan Ekonomi
          Keberhasilan dari pembangunan ekonomi ini diindikasikan oleh pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun yang menjadi tolak ukur dalam pembangunan ekonomi antara lain adalah :
-       meningkatnya pendapatan dan produksi nasional
-       kesempatan kerja bagi masyarakat semakin banyak
-       perekonomian nasional yang stabil
-       neraca pembayaran terhadap utang luar negeri yang seimbang
-       distribusi pendapatan masyarakat yang merata di tiap-tiap daerah.
          Saat ini, Indonesia masih menghadapi banyak permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, yaitu masalah kependudukan, masalah kemiskinan,dan masalah lapangan pekerjaan. Ketiga masalah inilah yang dapat menghambat pembangunan ekonomi di suatu negara.
          Pembangunan ekonomi di suatu negara juga memiliki dampak, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari pembangunan ekonomi ini antara lain :
-       terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
-       pendapatan masyarakat akan bertambah sehingga kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat
-       kebutuhan akan fasilitas umum akan terpenuhi
-       terjadi perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri
          Namun, pembangunan ekonomi ini juga menimbulkan dampak negatif, antara lain :
-       meningkatnya arus urbanisasi, yang artinya jumlah penduduk yang tinggal di kota akan semakin banyak dan lahan untuk tempat tinggal semakin tinggi.
-       Semakin tingginya pencemaran lingkungan
-       Terjadinya perusakan terhadap lingkungan dikarenakan pertumbuhan industri yang semakin tidak terkontrol.

BAB II
TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

2.1    Teori Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat beberapa teori yang mengemukakan mengenai pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara. Salah satu teori yang ada adalah teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dan Malthus. Dalam teorinya, Smith dan Malthus menyebutkan bahwa tanah memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan tanah dan lahan yang semakin langka dan kemudian membuat harga tanah yang ada menjadi mahal sehingga menyebabkan harga sewa yang ada juga meningkat dan inilah yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Model dari teori Smith dan Malthus dapat digambarkan sebagai berikut.

Dari grafik (a) diatas, dapat dilihat terdapat dua buah garis yang menunjukkan perkembangan jumlah tenaga kerja pada suatu lahan. Pada konsisi seharusnya, dengan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja (meningkat 2x lipat), maka jumlah produksi makanan dan pakaian akan meningkat juga (menjadi 2x lipat semula). Namun pada grafik (b), yang terjadi justru peningkatan produksi yang tidak terlalu signifikan, padahal jumlah tenaga kerja sudah ditingkatkan (menjadi 2x lipat). Produksi pakaian hanya meningkat 50% sedangkan produksi makanan lebih sedikit, yaitu hanya meningkat 25%. Ini menunjukkan bahwa lahan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah/Negara.
Namun, teori yang diungkapkan Malthus ini lama kelamaan luntur karena adanya perkembangan teknologi dan kemajuan zaman serta investasi dan modal yang besar. Tanah tidak lagi menjadi factor pembatas dalam produksi ekonomi. Sebaliknya, revolusi industrilah yang melahirkan mesin-mesin untuk pabrik-pabrik yang ada, sehingga hasil produksi mampu ditingkatkan tanpa memperdulikan seberapa besar lahan yang dimiliki oelh sebuah industri. Dari sini muncullah teori pertumbuhan baru yang berusaha mengungkap proses-proses yang menghasilkan perubahan teknologi. Pendekatan yang menekankan perubahan teknologi ini adalah output yang tunduk pada kegagalan pasar yang parah karena teknologi merupakan barang publik yang mahal untuk menghasilkannya namun murah untuk mereproduksi. Pemerintah semakin berusaha untuk memberikan hak intelektual yang kuat baik bagi mereka yang mengembangkan teknologi baru.
Kemudian pada era 1950-1960an, muncul seorang ahli sejarah ekonomi dari Amerika Serikat, yaitu WW. Rostow. Rostow menjelaskan bahwa kemajuan ekonomi dari suatu negara dapat dijelaskan dalam suatu seri dan tahapan yang harus dilalui oleh semua Negara. Seperti yang diungkapkannya dalam acara pembukaan bukunya yang berjudul “the State of Economic Growth”, dimana di dalam bukunya tersebut terdapat tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang terdiri dari 5 tahap, yaitu:
  • Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society), ciri-cirinya adalah.
o    Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif
o    Tingkat produktifitas masyarakat rendah : untuk sektor pertanian
o    Struktur sosial hirarkis : mobilitas vertikal masyarakat kecil ; kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan nenek moyang.
o    Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah. 
  • Tahap Prasyarat Tinggal Landas (The Preconditions for Take-Off)
Masa transisi dari masyarakat untuk persiapan dalam mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained growth). Tahap ini memiliki 2 corak berbeda :
o    Tahap Prasyarat Tinggal landas yang dialami negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika dilakukan dengan cara merombak masyarakat  tradisional yang sudah ada untuk mencapai tahap tersebut.
o    Tahap Prasyarat Tinggal landas yang dialami negara born free (daerah imigran) yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru dilakukan tanpa harus merubah sistim masyarakat tradisional yang sudah ada.
  • Tahap Tinggal Landas (The Take-Off)
Pada tahap ini, selalu terjadi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan pesat dalam melakukan inovasi di dalam suatu negara. Selain itu, di Negara tersebut juga  terbuka pasar-pasar baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada. 3 ciri utama negara yang telah mencapai Tahap Tinggal Landas adalah :
o    Kenaikan investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% dari PNB (Nett National Product).
o    Berkembangnya satu atau beberapa sektor industri pemimpin (leading sector) dengan tingkat pertumbuhan tinggi
o     Tercapainya suatu kerangka dasar politik, sosial dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi.
  • Tahap Menuju Kematangan (The Drive to Maturity)
Pada tahap ini, kondisi masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern yang ada untuk melakukan hampir semua kegiatan produksi dan pengolahan kekayaan alam. Karakteristik non ekonomi pada tahap menuju kematangan antara lain :
1.    Struktur dan keahlian tenaga kerja berubah, kepandaian dan keahlian pekerja bertambah tinggi, sedangkan peranan sektor indusri bertambah penting menggantikan sektor pertanian peranannya mulai menurun.
2.   Sifat kepemimpinan dalam perusahaan juga mengalami perubahan, dimana peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha pemilik.
3.    Masyarakat mulai bosan dengan keajaiban yang diciptakan akibat adanya industrialisasi sehingga timbul banyak kritikan.
Menurut Rostow, ada beberapa Negara yang sudah lama mencapai tahap ini, yaitu Inggris (1850), Amerika Serikat (1900), Jerman dan Perancis (1910), Swedia (1930) Jepang (1940) Rusia dan Kanada (1950).

  • Tahap Konsumsi Massal yang Tinggi (The Age of High Mass Consumption)
Pada tahap ini, perhatian masyarakat lebih tertuju pada masalah pangan dan kesejahteraan mereka, bukan pada masalah produksinya. Ada 3 alasan mengapa masyarakat ada pada tahapan ini, yaitu :
o     Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan berakibat penjajahan terhadap bangsa lain
o    Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang telah merata melalui sistim pajak progresif (semakin banyak pendapatan, semakin besar pajak yang harus dibayarkan)
o    Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) menjadi konsumsi terhadap barang tahan lama dan barang-barang mewah.

2.2    Teori Pembangunan Ekonomi
Teori-teori pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi 5 golongan besar yaitu aliran Klasik, Karl Marx, Shumpeter, Neo Klasik, serta Post Keynesian. Teori-teori ini mengemukakan sebab-sebab pertumbuhan pendapatan nasional dan proses pertumbuhannya.
2.2.1      Aliran Klasik
            Aliran ini berkembang pada akhir aba ke 18 dan awal abad ke 19 yaitu di masa revolusi industri. Pada waktu itu, aliran ekonomi yang berkembang adalah system liberal dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal yang ada disebabkan oleh adanya kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk.
Aliran Klasik ini juga mengalami perkembangan dari beberapa pengamat aliran ini, diantaranya adalah Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus.
2.2.2      Teori Karl Marx ( Pertumbuhan dan Kehancuran)
Karl Marx mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat yang melalui 5 tahapan, yaitu masyarakat primitif (masih sangat sederhana tidak ada surplus produksi karena masyarakat membuat sendiri barang-barang yang mereka butuhkan), masyarakat perbudakan (masyarakat yang tidak memiliki modal sehingga dijadikan budak),  masyarakat fefeodal (kaum bangsawan kaya yang memiliki tanah), masyarakat kapitalis (golongan masyarakat yang mempekerjakan kelas masyarakat perbudakan karena mereka tidak memiliki alat produksi) dan yang terakhir adalah masyarakat social (disini kepemilikan alat-alat produksi didasarkanatas hal milik social, memberikan kesempatan kepada manusia untuk maju baik dalam urusan produksi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
2.2.3   Aliran Neo-Klasik
Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat suku bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan masa mendatang. Menurut aliran ini, tingkat suku bunga dan pendapatan menentukan tingkat tabungan yang ada. Selain itu, tingkat bunga juga menentukan tingkat investasi.
Perkembangan ekonomi yang terjadi merupakan proses yang gradual dan terus-menerus. Perkembangan tersebut juga merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. Aliran ini optimis bahwa manusia mampu mengatasi terbatasnya pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang.
2.2.4   Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus (discontinuous). Perkembangan teori ini dipengaruhi juga oleh perubahan dalam selera konsumen namun hanya berpengaruh sedikit. Adanya wiraswasta dan innovator yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru faktor produksi, seperti :
o    Mengemukakan atau mengenalkan barang-barang baru, atau barang-barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen.
o    Mengenalkan suatu metode produksi yang baru
o    Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
o    Penemuan sumber-sumber ekonomi baru
o    Menjalankan organisasi baru dalam industri
Sehingga dapat disimpulkan bahwa individu adalah tiap perubahan dalam fungsi produksi yang dapat mempengaruhi kenaikan hasil produksi.
2.2.5   Analisis Post-Keynessian
Analisis ini menggunakan anggapan berdasarkan atas keadaan sekarang dengan tidak memperhatikan efek jangka panjang atau keadaan di masa yang akan datang. Teori ini juga berpendapat bahwa apabila terjadi pertambahan jumlah penduduk, maka yang akan terjadi adalah pendapatan riil perkapita akan berkurang, kecuali apabila masyarakat yang bertambah adalah merupakan penduduk yang produktif sehingga pendapatan riil perkapita juga akan bertambah.

Bab III
Kesimpulan

Dari apa yang telah dibahas di atas, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.    Petumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
2.    Pengertian dari pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambhan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu Negara.
3.    Yang menjadi tolak ukur dalam pembangunan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan dan produksi nasional, kesempatan kerja bagi masyarakat semakin banyak, perekonomian nasional yang stabil, neraca pembayaran terhadap utang luar negeri yang seimbang dan distribusi pendapatan masyarakat yang merata di tiap-tiap daerah.
4.    Salah satu teori yang ada tentang pertumbuhan ekonomi adalah teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dan Malthus, yang menyebutkan bahwa tanah memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan tanah dan lahan yang semakin langka dan kemudian membuat harga tanah yang ada menjadi mahal sehingga menyebabkan harga sewa yang ada juga meningkat.
5.    Selain itu, terdapat pula tahapan-tahapan yang harus dilalui oelh suatu negara dalam pertumbuhan ekonomi, yang dikemukakan oleh WW Rostow, yaitu tahap masyarakat tradisional, tahap prasyarat tinggal landas, tahap tinggal landas, tahap menuju kematangan, dan tahap konsumsi massal yang tinggi.
6.    Sedangkan teori-teori yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi 5 golongan besar yaitu aliran Klasik, Karl Marx, Shumpeter, Neo Klasik, serta Post Keynesian. Teori-teori ini mengemukakan sebab-sebab pertumbuhan pendapatan nasional dan proses pertumbuhannya.

Daftar Pustaka

Irawan, Suparmoko M. 1992. Ekonomika Pembangunan ”, BPFE, Yogyakarta.
Jinghan, ML. 2000. “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mudrajat, Kuncoro, “Ekonomi Pembangunan, Teori dan Kebijakan”, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta, halaman 37 s/d 69
Samuelson, Paul A. dan Nordhausses William D. ” Economic “, Eighteenth Edition. Mc. Graw-Hill, halaman 555-576
Todaro, Michael P. 1981. “Development Economic in the third World”, halaman 61 s/d 93